Tambora memiliki pesona yang luar biasa, entah dari gunung tambora yang sangat terkenal ataupun desa disekitarnya. Bahkan seorang peneliti menjuluki gunung tambora adalah the greatest crater In Indonesia, alasanya adalah karena letusan gunung ini sekitar ratusan tahun yang lalu sangat mempengaruhi dunia karena mengganggu pandangan ke langit karena kabut dan mengakibatkan gagal panen di China, Eropa dan Irlandia. Bahkan, seorang seorang pakar geologi mengungkapkan bahwa letusan Gunung Tambora menjadi salah satu pemicu yang mengubah sejarah Eropa dimana Napoleon Bonaparte mengalami kekalahan dari Inggris dan Prussia akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan di Waterloo pada 1815. Tentaranya tidak mampu melawan hadangan cuaca buruk di Waterloo dimana semua kendaraan perang tidak bisa melaju akibat tanah licin berselimutkan salju. Abu tebal dari letusan Gunung Tambora bertebaran di atmosfer menghalangi jarak pandang pertempuran. Sejarah panjang dan kisah yang hebat serta menarik yang diakibatkan gunung tersebut membuat saya semakin penasaran seperti apa wujud dari gunung tersebut meski akibat dari ledakan tersebut sehingga melenyapkan hampir separuh tubuhnya. Bergeser sedikit dari gunung tambora, ada desa calabai yang terletak di kaki gunung tambora dan terkenal akan keramahan serta kemolekannya. Dan hal unik yang bisa saya dapatkan dari desa ini adalah akses listrik yang sangat dibatasi, aturan untuk tidak menggunakan listrik dari jam 18.00-06.00 membuat saya ingin sekali melihat apa yang dilakukan warga setempat saat seperti itu serta pemandangan laut yang berada di desa ini juga yang membuat saya ingin sekali kesana.
Laut, gunung, dan desa yang asri adalah pemandangan yang sangaaaaaaat indah menurut saya. Dan tidak seorangpun ingin melewati pemandangan dan melihat secara langsung bagaimana wujud dari gunung yang memiliki kisah yang mencengangkan tersebut.
